PUASA ENAM HARI BULAN SYAWAL BAGI ORANG YANG PUNYA HUTANG PUASA WAJIB.

Pertanyaan.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin dita : Bagaimana pendpt anda tentang puasa enam hari bulan Syawal bagi orang yg berkewajiban membayar hutang puasa wajib ?
Jawaban
Jawaban terhadap pertanyaan ini ialah sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Arti : Barangsiapa yg berpuasa Ramadhan kemudian mengikuti dgn enam hari dari bulan Syawal, seolah-olah dia berpuasa sepanjang masa”[1]
Adapun jika seseorang masih menanggung hutang puasa lalu dia puasa enam hari, apakah dia boleh mengerjakan sebelum pelunasan hutang Ramadhan ataukah hrs sesudah ?
Misal : Seorang laki-laki berpuasa Ramadhan sebanyak dua puluh empat hari, masih terhutang atas enam hari, apabila dia berpuasa enam hari di bulan Syawal sebelum mengerjakan enam hari puasa pengganti Ramadhan, maka tdk bisa dikatakan : Sesungguh dia berpuasa Ramadhan, dan dia mengikuti dgn enam hari bulan Syawal ; sebab dia tdk dianggap berpuasa Ramadhan kecuali bila dia menyempurnakannya, atas dasar ini maka tdk ditetapkan pahala puasa enam hari bulan Syawal bagi orang yg mengerjakan padahal dia masih pu tanggungan hutang puasa Ramadhan.
Masalah ini bukanlah termasuk hal diperselisihkan ulama tentang boleh puasa nafilah (sunah) bagi orang yg masih memiliki tanggungan puasa wajib, krn perselisihan itu terjadi pada puasa selain enam hari tersebut, sedangkan tentang enam hari yg mengikuti Ramadhan tdk mungkin ditetapkan pahala kecuali bagi orang yg telah menyempurnakan puasa Ramadhan.
[Disalin dari kitab Majmu’ Fatawa Arkanil Islam, edisi Indonesia Majmu Fatawa Solusi Problematika Umat Islam Seputar Akidah dan Ibadah, Penulis Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Penerbit Pustaka Arafah]

0 Gemar:

Posting Komentar